hariiniberkata.com, Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Kesehatan dan Pembangunan Kependudukan Kemenko PM Budiono Subambang menjelaskan bahwa salah satu langkah strategis yang akan dilakukan adalah melalui Intervensi Serentak dalam pencegahan stunting. Langkah ini merupakan tindak lanjut dari arahan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, yang direncanakan akan dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia pada bulan Juni 2024.
Menurut Budiono, tujuan dari intervensi serentak ini adalah untuk meningkatkan kunjungan ke posyandu, memperluas cakupan sasaran, mendeteksi masalah gizi, dan memberikan edukasi tentang pencegahan stunting kepada masyarakat yang membutuhkan.
Pernyataan ini disampaikan pada acara “Temu Regional Timur (wilayah Sulawesi, Maluku, dan Papua): Konsolidasi Intervensi Serentak Pencegahan Stunting tahun 2024” di Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan pada tanggal 27 – 28 Mei 2024.
Budiono menegaskan bahwa dukungan dari semua pihak, khususnya pemerintah daerah mulai dari tingkat provinsi, kabupaten/kota, hingga desa, sangat diperlukan dalam setiap tahapan kegiatan ini, dari persiapan hingga pemantauan di lapangan.
Sementara itu, Asisten Deputi Ketahanan Gizi dan Promosi Kesehatan Kemenko PMK Jelsi Natali Marampa menyampaikan bahwa pertemuan regional ini bertujuan untuk mensosialisasikan pelaksanaan Intervensi Serentak kepada pemerintah daerah tingkat provinsi dan kabupaten/kota, dengan melibatkan berbagai pihak terkait.
Sebelumnya, kegiatan serupa telah dilaksanakan di Regional Barat di Kota Batam pada tanggal 6-7 Mei 2024 dan Regional Tengah di Kota Surabaya pada tanggal 20-21 Mei 2024. Peserta pada kegiatan ini termasuk ketua TPPS tingkat provinsi, kabupaten/kota, Kepala Dinas Kesehatan, Kepala OPD Dalduk KB provinsi, Kaper BKKBN, Ketua Tim Penggerak PKK provinsi, dan undangan lainnya.
Budiono menambahkan bahwa setelah pertemuan ini, diharapkan setiap daerah segera mempersiapkan diri dengan mengkoordinasikan dengan semua pihak terkait untuk pelaksanaan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting yang direncanakan pada bulan Juni 2024 mendatang.
“Sangat penting bagi setiap daerah untuk mempersiapkan alat ukur, melatih kader, dan memastikan cakupan kehadiran di posyandu saat pelaksanaan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting nanti,” tegasnya.
Dalam kegiatan tersebut, Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan Zudan Arif Fakhrullah turut hadir dan membuka “Rapat Konsolidasi Intervensi Serentak Pencegahan Stunting Tahun 2024”. Acara ini juga dihadiri oleh Sekretaris Utama BKKBN Tavip Agus Ariyanto, Direktur Jenderal Pembangunan Desa dan Perdesaan Kemendes PDTT, Asisten Deputi Pembangunan Sumber Daya Manusia Setwapres Tuti Sukardi, Tenaga Ahli Utama Kedeputian II Kantor Staf Presiden Dr. Brian Sri Prahastuti, Deputi Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Bappenas, Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri, serta Direktur Gizi dan KIA Kementerian Kesehatan dr. Lovely Daisy.
Dalam kesempatan tersebut, Sestama BKKBN Tavip Agus Ariyanto menyampaikan dua tujuan dari Intervensi Serentak Pencegahan Stunting Tahun 2024. Pertama adalah untuk menurunkan angka stunting di Indonesia hingga mencapai target 14 persen dengan percepatan dalam jangka pendek, mengingat saat ini angka stunting mencapai 21,5 persen menurut hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI). Kedua, adalah untuk mengakurasi angka stunting berdasarkan data EPPGBM dan SKI.
Penjabat Gubernur Sulawesi Selatan Zudan Arif Fakhrullah menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan dalam mendukung Intervensi Serentak Pencegahan Stunting Tahun 2024 di seluruh wilayah provinsi tersebut. Salah satu langkah strategis yang akan dilakukan adalah dengan mengadakan pertemuan rutin setiap dua minggu sekali dengan seluruh stakeholder terkait.
“Kami akan mengambil langkah-langkah strategis dengan melibatkan 24 kabupaten/kota di Sulawesi Selatan dan melakukan koordinasi secara rutin setiap dua minggu sekali,” jelas Zudan.
Dia juga menyoroti pentingnya pencegahan dalam menangani stunting, dimulai sejak sebelum calon pengantin menikah dan membuat keputusan untuk memiliki anak.