“Saya sangat menghargai pembangunan pabrik ini karena langkah besar untuk membangun ekosistem mobil listrik yang terintegrasi dan kuat akhirnya dapat terwujud satu per satu,” ujar Presiden.
Presiden Jokowi menyatakan bahwa rencana pembangunan ekosistem kendaraan listrik yang diputuskan beberapa tahun lalu kini mulai menunjukkan hasil. Meskipun sempat menghadapi tantangan awal, seperti larangan ekspor nikel yang menuai pro dan kontra serta gugatan dari Uni Eropa, keputusan tersebut kini membuahkan hasil yang signifikan.
“Nilai ekspor nikel kita saat ini mencapai 34 miliar USD, meningkat pesat dari sebelumnya Rp33 triliun menjadi sekitar Rp510 triliun, sebuah lonjakan besar meskipun awalnya banyak yang tidak setuju,” ungkap Presiden.
Presiden juga menyoroti perkembangan industri smelter nikel dan bauksit di berbagai daerah di Indonesia, termasuk smelter nikel dan turunannya di Morowali dan Weda Bay, smelter dari PT Freeport dan PT Amman di Sumbawa dan Gresik, serta smelter bauksit di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.
“Jika semua smelter beroperasi, ekosistem ini akan terbentuk sepenuhnya, dan kita akan masuk ke rantai pasokan global, yang akan memberikan nilai tambah besar baik dalam hal penciptaan lapangan kerja maupun pertumbuhan ekonomi,” ujar Presiden.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga memuji kecepatan pembangunan pabrik yang hanya memakan waktu 10 bulan sejak penandatanganan di Beijing. Pabrik ini diharapkan dapat memproduksi 80 ribu ton material anoda per tahun pada tahap berikutnya, setara dengan 1,5 juta mobil listrik.
“Jika produksi mencapai 80 ribu ton, total produksi akan menjadi 3 juta mobil listrik per tahun, menjadikan kita salah satu pemasok utama baterai EV dan kendaraan listrik,” tegas Presiden.
Presiden Jokowi menegaskan komitmen pemerintah untuk terus mengembangkan ekosistem kendaraan listrik yang kuat dan terintegrasi, serta memanfaatkan sumber daya lokal seperti nikel, kobalt, dan mangan. Melalui langkah ini, Indonesia diharapkan dapat memperkuat posisinya di pasar baterai litium dan kendaraan listrik global.
Acara peresmian ini dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif, Pj. Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana, Bupati Kendal Dico Ganinduto, serta Chairman BTR New Material Group He Xuequin.