Penutupan Lokalisasi di Kaltim: Sebuah Langkah Bersejarah di Hari Lahir Pancasila

hariiniberkata.com,Tanggal 01 Juni menjadi hari bersejarah bagi Indonesia karena merupakan Hari Lahir Pancasila. Provinsi Kalimantan Timur juga memiliki momen bersejarah pada hari itu, Rabu, 01 Juni 2016, di mana Pemprov Kaltim bersama pemerintah kabupaten dan kota secara serentak menutup semua lokalisasi di Benua Etam. Upacara penutupan secara simbolis dilakukan di Lokalisasi Bayur Samarinda oleh Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak.

Gubernur Awang Faroek Ishak menyampaikan bahwa penutupan lokalisasi dilakukan secara bertepatan dengan Hari Lahir Pancasila, 1 Juni. Ia berharap momen ini dapat menjadi media yang tepat untuk mengembalikan mereka ke jalan yang benar.

Gubernur juga meminta dukungan dari semua pihak terhadap gerakan penutupan ini. “Setelah penutupan ini, tidak ada lagi aktivitas prostitusi yang dilakukan baik oleh muncikari maupun para penghuni lokalisasi,” tegasnya.

Menteri Sosial RI Khofifah Indar Parawansa menyatakan bahwa penutupan lokalisasi adalah wujud cinta dari Gubernur kepada mereka. Langkah ini merupakan bagian dari evaluasi pemerintah untuk membantu penghuni lokalisasi kembali ke jalan yang benar atau berpindah ke pekerjaan yang lebih baik.

Mensos memberikan apresiasi atas langkah penutupan lokalisasi di Kaltim, terutama dilakukan menjelang Bulan Ramadan. Apresiasi khusus disampaikan kepada Gubernur, Bupati, Wali Kota, serta jajaran TNI, Polri, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FKPD), dan tokoh agama yang turut sepakat menutup semua lokalisasi di Kaltim.

Khofifah menambahkan bahwa sebanyak 1.315 penghuni lokalisasi di Kaltim akan menerima kompensasi sebesar Rp 5.050.000 berupa biaya pembinaan usaha mandiri, jaminan hidup, serta biaya transportasi lokal dan kepulangan ke daerah asal masing-masing.

“Biaya transportasi kepulangan ke daerah masing-masing akan ditanggung oleh pemerintah provinsi. Bagi mereka yang tidak ingin pulang, akan diberikan pembinaan di lokalisasi masing-masing dengan biaya pembinaan yang disediakan,” jelas Ketua Muslimat NU itu. (sim).

Array
Related posts