Hariiniberkata.com, SAMARINDA – Ketua DPRD Kalimantan Timur, Hasanuddin Mas’ud, optimis Pilkada 2024 di Kaltim dapat mencapai tingkat partisipasi pemilih hingga 80 persen. Keyakinan ini didasarkan pada berbagai upaya yang dilakukan oleh partai politik, calon kepala daerah, tim sukses, dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya Pilkada.
Hasanuddin menekankan pentingnya pendidikan politik sebagai salah satu strategi utama untuk meningkatkan partisipasi pemilih. Edukasi ini, menurutnya, perlu digalakkan tidak hanya di sekolah-sekolah tetapi juga di masyarakat pedesaan yang sering kali kurang mendapatkan informasi.
“Pendidikan politik di sekolah dan pemahaman mengenai hak dan kewajiban pemilih terus dilakukan secara intensif. Di pedesaan, edukasi harus ditingkatkan karena akses informasi di sana masih terbatas,” ujar Hasanuddin, Jumat (22/11/2024).
Akses Transportasi untuk Wilayah Terpencil
Selain pendidikan politik, Hasanuddin menyoroti tantangan geografis yang menjadi kendala partisipasi, terutama di daerah terpencil. Ia menyarankan penyediaan fasilitas transportasi gratis untuk membantu warga yang tinggal jauh dari Tempat Pemungutan Suara (TPS).
“Pemilih di pedesaan membutuhkan akses transportasi gratis agar mereka dapat datang ke TPS tanpa kendala. Langkah ini penting untuk memastikan tidak ada warga yang kehilangan hak pilih hanya karena jarak,” jelasnya.
Informasi Calon dan Kampanye Anti-Golput
Hasanuddin juga menekankan pentingnya akses informasi yang mudah tentang calon kepala daerah dan program-program mereka. Dengan informasi yang jelas dan mudah diakses, masyarakat dapat membuat keputusan yang lebih terinformasi.
“Program dan visi misi calon harus mudah diakses oleh masyarakat. Ini akan membantu mereka membuat pilihan yang lebih bijaksana,” tambahnya.
Selain itu, kampanye anti-Golput menjadi salah satu fokus untuk mengurangi jumlah warga yang tidak menggunakan hak pilih. Hasanuddin percaya tokoh agama dan adat dapat berperan besar dalam menggerakkan masyarakat untuk ikut serta dalam Pilkada.
“Tokoh agama dan adat adalah penggerak yang sangat efektif untuk meningkatkan partisipasi masyarakat. Mereka dapat mendorong warga untuk tidak golput dan berpartisipasi aktif,” katanya.
Harapan untuk Pilkada yang Demokratis
Dengan kolaborasi antara penyelenggara Pilkada, tokoh masyarakat, dan tokoh adat, Hasanuddin optimis Pilkada Kaltim 2024 akan berjalan lancar, demokratis, dan mencapai tingkat partisipasi yang tinggi.
“Jika semua pihak bekerja sama, saya yakin partisipasi pemilih akan meningkat, dan hasil Pilkada akan benar-benar mencerminkan kehendak rakyat,” pungkas Hasanuddin. Adv