Hariiniberkata.com, Samarinda – Anggota DPRD Kalimantan Timur, DR. Sarkowi V Zahry, menyatakan bahwa keberhasilan program Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBS) di Kalimantan Timur membutuhkan peran aktif tokoh masyarakat dan dukungan anggaran yang memadai. Pernyataan ini disampaikan Sarkowi usai menghadiri penandatanganan komitmen bersama “Kalimantan Timur Stop Buang Air Besar Sembarangan Tahun 2024” di Odah Etam, Senin (18/11/2024).
Pendekatan Budaya untuk Perubahan Perilaku
Sarkowi menjelaskan bahwa kebiasaan buang air besar sembarangan, khususnya di daerah sekitar sungai, merupakan tantangan besar yang perlu diatasi dengan pendekatan budaya. Ia menekankan pentingnya peran tokoh masyarakat dalam menyampaikan edukasi kepada warga.
“Tokoh masyarakat memiliki pengaruh besar untuk mengedukasi masyarakat tentang dampak buruk buang air besar sembarangan, terutama terhadap kesehatan. Penyadaran ini harus dilakukan dengan pendekatan yang sesuai dengan budaya setempat,” ungkapnya.
Edukasi Inovatif dan Dukungan Infrastruktur
Sebagai bagian dari inovasi, Sarkowi mengusulkan pembuatan museum jamban yang dapat digunakan sebagai sarana edukasi berbasis budaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya sanitasi. Ia juga menegaskan pentingnya pembangunan sarana sanitasi yang memadai di seluruh wilayah Kaltim.
“Ketersediaan jamban yang layak adalah kebutuhan mendasar untuk mengubah kebiasaan ini. Kami akan memastikan anggaran yang diperlukan untuk penyediaan infrastruktur sanitasi dapat terpenuhi,” ujarnya.
Program SBS untuk Mendukung Penurunan Stunting
Sarkowi juga menyoroti hubungan erat antara keberhasilan program SBS dengan upaya menurunkan angka stunting. Dengan mengatasi perilaku buang air besar sembarangan, ia optimistis dampak positif terhadap kesehatan masyarakat, termasuk penurunan stunting, akan semakin terlihat.
“Program SBS ini tidak hanya tentang sanitasi, tetapi juga berkontribusi langsung pada percepatan penurunan angka stunting di Kaltim,” tutupnya.
Dengan komitmen yang kuat dan sinergi berbagai pihak, program ini diharapkan dapat membawa perubahan nyata bagi masyarakat Kalimantan Timur. (adv)